Dalam salam satu program yang dilakukan di BUMN yang
berkeinginan menciptakan karyawannya siap menjelang masa pensiun, saya
mendapatkan hal yang sangat menarik dan rasanya…ini menjadi salah satu penyebab
mengapa banyak karyawan yang seringkali “gagap” menjelang masa pensiun.
Padahal, mereka sudah dipersiapkan dengan bekal pengetahuan, keterampilan
hingga dengan sikap yang dibutuhkan
untuk menjadi seorang wirausaha sukses.
Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Ternyata hal umum yang
membikin karyawan terjebak yakni mereka masih konsentrasi dalam melaksanakan
peran sebagai seorang karyawan di perusahaan. hal ini terjadi dikala saya
mengajak mereka untuk bertemu secara rutin untuk membahas hal-hal yang
berkaitan dengan bisnis mereka. Pertemuan mingguan yang diharapkan bisa menjadi
wadah untuk bisa mengevauasi kinerja bisnis yang sudah ditetapkan pada
pelatihan.
Oleh karena itu, karyawan perlu kembali memikirkan tentang
agenda mereka kembali setelah menjadi pensiun. Hal ini menjadi dasar dan point
utama untuk bisa sukses dalam bisnis dikala mereka benar-benar menjadi seorang
pensiunpreneur. Rasanya, karyawan semestinya benar-bear memahami bahwa bisnis
yang akan merka jalankan dimasa pensiun itu yakni sebuah progres yang semestinya dilalui dan menjadi pelajaranyang
paling utama.
Selanjutnya, karyawan semestinya benar-benar mendesain
bisnis yang akan dilakukan. Desain ini tentu berkaitan dengan bagaimana
karyawan memilih bisnis yang layak dengan profesi mereka sebagai karyawan.
pemilihan bisnis ini akan memutuskan sejauh mana karyawan akan bisa
mengoptimasi peran mereka dalam melaksanakan bisnis sembari melaksanakan peran
sebagai karyawan hingga benar-benar menjelang masa pensiun.
Disinilah yang perlu menjadi perhatian tiap karyawan untuk
mengaplikasikan manajemen dalam usaha mereka. Artinya yakni bagaimana karyawan
bisa berprofesi dengan dan melewati orang lain untuk bisa membagi waktu antara
berstatus sebagai seorang entrepreneur dengan status sebagai karyawan di
perusahaan orang lain. Keduanya semestinya benar-benar diseimbangkan untuk bisa
menempuh kedua tujuan yakni sebagai seorang wirausaha dan juga sebagai
karyawan.
Disinilah perlunya seorang karyawan benar-benar bisa
melaksanakan time management dalam bisnis dalam konteks mereka masih menjadi karyawan.
dikala hal ini bisa dilakukan oleh karyawan, karenanya peluang bisnis mereka
akan berkembang dikala menjadi pensiun bukanlah sesuatu yang tidak mungkin
dicapai oleh para karyawan.
No comments:
Post a Comment